TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur terus berupaya membuka akses konektivitas transportasi darat yang lebih merata melalui program angkutan jalan perintis. Salah satu langkah konkretnya dilakukan dengan menggandeng Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Tengah dan Perum DAMRI untuk melakukan survei kelayakan rute angkutan perintis tahun 2025.
Survei tersebut dilaksanakan pada 18 Juni 2025 dengan lokasi titik awal dan tujuan berada di beberapa kecamatan di wilayah Barito Timur. Dalam kegiatan ini, tim gabungan dari BPTD dan Perum DAMRI turun langsung ke lapangan bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Timur guna menganalisis kelayakan awal terhadap sejumlah usulan trayek yang telah diajukan sebelumnya.
Kepala Dinas Perhubungan Barito Timur, Bertulumeus, didampingi oleh Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Davit Anggen, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi intensif antara Dishub Bartim dengan operator dan pemangku kepentingan di sektor transportasi darat.
"Tim survei dari BPTD dan Perum DAMRI bersama Dishub Bartim melakukan analisis kelayakan pendahuluan untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan nyata masyarakat terhadap rute angkutan perintis,” ungkap Bertulumeus.
Ia menambahkan, usulan awal trayek yang dikaji dalam survei ini. Di antaranya menghubungkan wilayah Tamiang Layang ke Bentot, rute Tamiang Layang menuju Hayaping dan Tangkan, serta dari Pasar Panas ke Ampah. Rute-rute ini dinilai strategis karena menjangkau daerah dengan mobilitas tinggi yang belum sepenuhnya terlayani oleh angkutan umum reguler.
Dengan adanya survei kelayakan ini, Pihaknya berharap layanan angkutan perintis dapat segera diwujudkan melalui operator resmi, dalam hal ini Perum DAMRI guna mendukung aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah pelosok.
"Hasil dari survei ini nantinya akan menjadi dasar kebijakan untuk pengembangan jaringan transportasi darat perintis yang berkelanjutan di Kabupaten Barito Timur," tutup Bertulumeus. (iwn/jp).