MUARA TEWEH- Dalam rangka melestarikan bahasa daerah dan budaya lokal, Pemerintah Kabupaten Barito Utara menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten Barito Utara Tahun 2025. Kegiatan dilaksanakan di Cafe Kopi Itah, Sabtu (18/10/2025) malam.
Festival ini dibuka oleh Sekda Kabupaten Barito Utara, Muhlis, dan dihadiri jajaran unsur FKPD, Kepala OPD, Ketua GOW Barito Utaa, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah yang diwakili Kambang, para perwakilan guru di Barito Utara dan tamu undangan terkait lainnya.
Dalam sambutannya Sekda Muhlis, menyampaikan bahwa Kabupaten Barito Utara memiliki berbagai bahasa daerah yang unik dan beragam. Namun, dengan kemajuan zaman, bahasa daerah tersebut mulai dilupakan dan tidak dipergunakan lagi. Oleh karena itu, festival ini merupakan langkah nyata untuk menjaga dan melestarikan objek budaya di tengah peradaban kemajuan zaman.
"Melalui festival ini, kita dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya melestarikan bahasa daerah," ujar Muhlis.
Ia berharap, festival ini tidak hanya menjadi ajang lomba dan unjuk kemampuan, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan pelestarian bahasa dan sastra daerah di tengah tantangan era globalisasi.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Syahmiludin A Surapati, mengatakan bahwa festival tunas bahasa ibu ini diikuti oleh 47 sekolah jenjang SD dan SMP dengan jumlah peserta sebanyak 206 siswa.
Perlombaan ini terdiri dari berbagai kategori, seperti lomba karungut, lomba dongkoi, lomba komedi unggal, lomba cipta puisi, lomba dongeng, lomba pidato, dan lomba menulis cerita pendek.
"Pemenang festival ini akan mewakili Kabupaten Barito Utara pada Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang akan diselenggarakan pada tanggal 3-6 November 2025 di Palangka Raya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Barito Utara, Hj Maya Savitri Shalahuddin, menyampaikan
Kabupaten Barito Utara sendiri telah dua tahun berturut-turut dinilai sebagai daerah terbaik dalam pendampingan pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diterima di tingkat nasional yang diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan.
Menurut dia, penghargaan ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah dan masyarakat Barito Utara dalam melestarikan bahasa daerah dan budaya lokal.
"Semoga festival ini dapat meningkatkan semangat masyarakat dalam melestarikan bahasa daerah dan budaya lokal," ucapnya.
Dalam rangkaian kegiatan ini, juga dilaksanakan launching peluncuran bahasa daerah sekaligus penyerahan piala pemenang peserta dongeng tingkat SD dan SMP. Festival ini dapat menjadi momentum kebangkitan pelestarian bahasa dan sastra daerah di Kabupaten Barito. (dsk/emca/jp).












