BREAKING NEWS

Senin, 06 Juni 2022

Hari Ini, Pemkab Bartim Gelar Rapat Teknis Penanggulangan Bencana Banjir


TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur rencananya akan menggelar rapat teknis penanggulangan bencana banjir tahun 2022. 

Rapat teknis ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut rapat koordinasi status tanggap darurat bencana pada 30 Mei 2022 lalu.

Rapat teknis penanggulangan bencana banjir ini akan dilaksanakan di ruang rapat Bupati Barito Timur, Senin (6/6).

Surat undangan rapat teknis penanggulangan bencana banjir ini sudah disampaikan kepada OPD terkait. 

Surat bernomor:800/107/I.1/BPD-PK tersebut ditandatangani atas nama Bupati Barito Timur Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Timur Panahan Moetar, SE, M.Si.

Sebelumnya, pada rapat koordinasi status tanggap darurat bencana pada 30 Mei 2022 lalu, Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas memberikan instruksi kepada tiga kepala organisasi perangkat daerah yakni Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan dan Perikanan untuk memperkuat mitigasi bencana.

Bupati meminta Dinas PUPR Perkim Barito Timur melakukan pengkajian dari segi infrastruktur untuk menangkal banjir seperti pengerukan sungai atau membangun infrastruktur yang bisa meminimalisir atau menangkal banjir.

Menurutnya, pembangunan pekerjaan infrastruktur penangkal maupun yang bisa meminimalisir banjir itu bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Barito Timur maupun mengusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR.

Ditambahkan Ampera, pekerjaan ini juga tetap melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Barito Timur (BPBD) dalam pemetaan wilayah-wilayah yang sering terkena musibah banjir.

"Jadi ada perencanaan infrastruktur yang disiapkan dan dibangun untuk menekan sedemikian mungkin tidak terjadi banjir maupun meminimalisir nya,” kata Ampera.

Dijelaskan Ampera, banjir juga berdampak pada produksi sektor pertanian seperti sawah, perikanan dan peternakan. Hal ini menjadi tugas Dinas Pertanian  dan Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan dan Perikanan setempat.

Diperlukan ada data konkret atas kerugian yang disebabkan bencana banjir seperti sawah yang terendam sehingga tidak bisa panen. Demikian pula dengan peternak ikan yang bibit ikan atau ikan yang siap panen gagal karena ikannya hanyut terbawa air banjir.

"Ternak lainnya juga perlu ada data berapa kerugian yang dialami masyarakat. Khusus untuk petani (sawah) bisa diantisipasi dengan asuransi pertanian. Ini harus dipikirkan instansi teknis,” kata Bupati Bartim.

Bupati Ampera juga meminta perkuatan mitigasi bencana saat musim kemarau dan menjadi perhatian semua instansi teknis yang membidangi pertanian, perkebunan, lingkungan hidup serta BPBD Barito Timur.

"Buat perencanaan dan petakan lokasi rawan bencana baik banjir, longsor maupun kebakaran hutan dan lahan untuk dibuat antisipasinya dalam meminimalisir kerugian daerah,” harap Ampera AY Mebas. (zi/dsk/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes