TAMIANG LAYANG- Dalam upaya memperkuat kolaborasi pembangunan yang inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, Paguyuban Ring I Kecamatan Benua Lima bersama CSR PT. Adaro Indonesia menggelar kegiatan Penjurian dan Apresiasi Bina Desa Award Tahun 2025, Senin (26/5/2025) di Aula Kantor Kecamatan Benua Lima, Barito Timur.
Acara ini menjadi wadah apresiasi sekaligus evaluasi terhadap program-program inovatif yang telah dijalankan oleh desa dan kelurahan di wilayah Ring I perusahaan. Penjurian tahun ini melibatkan empat peserta yaitu, Kelurahan Taniran, Desa Banyu Landas, Desa Bagok, dan Desa Gudang Seng. Masing-masing mempresentasikan beragam kegiatan pembangunan masyarakat yang mencakup sektor peternakan, pertanian, sosial kemasyarakatan, hingga lingkungan.
Kelurahan Taniran mengangkat program peternakan kambing dan babi sebagai upaya penguatan ekonomi masyarakat urban. Desa Banyu Landas mempresentasikan pengembangan peternakan ayam dan fasilitas tenda serbaguna untuk mendukung kegiatan sosial masyarakat.
Sedangkan untuk Desa Bagok mengunggulkan pertanian beras lokal sebagai komoditas khas yang potensial dikembangkan. Desa Gudang Seng mengusulkan program pengadaan air bersih sebagai solusi terhadap kebutuhan dasar yang mendesak di wilayah mereka.
Ketua Paguyuban Ring I Kecamatan Benua Lima, Ladianto menjelaskan, bahwa kegiatan Bina Desa Award ini bukan sekadar ajang kompetisi antar wilayah, melainkan sarana pembelajaran dan refleksi bersama terhadap praktik-praktik terbaik dalam pembangunan desa. Menurutnya, program ini bertujuan untuk mendorong desa dan kelurahan agar terus berinovasi serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan berbasis potensi lokal.
"Melalui ajang ini, kita ingin membangun desa yang lebih berdaya, berkelanjutan, dan mandiri. Ini adalah bagian dari upaya kita bersama masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta untuk mengangkat potensi lokal sekaligus menumbuhkan semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama dalam membangun daerah,” ujar Ladianto.
Pria yang juga menjabat Plt. Lurah Taniran ini berharap, Bina Desa Award ini dapat menjadi pemicu semangat transformasi desa menuju arah pembangunan yang lebih adil, inklusif, dan berwawasan jangka panjang, serta menjadi pilar penting dalam mewujudkan visi Gumi Jari Janang Kalalawah dan mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.
Kegiatan penjurian berlangsung dengan antusias dan penuh semangat kolaborasi. Setiap desa menyajikan hasil kerja nyata yang tidak hanya menunjukkan kinerja pembangunan, tetapi juga kekuatan komunitas dalam membangun masa depan yang lebih baik dari tingkat desa. (iwn/jp).